Malang – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyoroti soal masalah kesehatan jiwa, khususnya pemuda. Menurutnya, pemuda bukan kalangan yang terbebas dari risiko masalah kesehatan jiwa.
“Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi di seluruh kelompok usia termasuk kategori usia pemuda,” kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putridalampaparannyakepadawartawan di Rayz UMM Hotel, Kabupaten Malang, Kamis (15/12/2022) malam.
Hal itu dikarenakan masih dalam tumbuh kembang dalam mengelola emosi, pikiran, dan perilaku. Oleh karena itu, penting pemuda dalam mengelola dengan baik ketiga aspek tersebut.
“Perlu dilakukan deteksi dini untuk meminimalisir perilaku berisiko pada pemuda yang disebabkan oleh mental illness,” ucapnya.
Menurutnya dengan kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan produktivitas dan rasa percaya diri. Sehingga bisa terhindar dari berbagai perilaku berisiko.
Femmy menyoroti kelompok pemuda NETT (Not Employee, Education, dan Training). Kelompok tersebut merupakan angkatan kerja berusia 15-24 tahun dengan kondisi menganggur karena tidak sedang menempuh pendidikan, bekerja, atau pelatihan.
“Kelompok ini perlu menjadi perhatian. Karena jika tidak dimitigasi, maka di masa depan dapat menjadi penduduk tidak produktif tidak permanen dan menjadi beban karena harus ditanggung orang lain,” ucapnya.
Data pemuda NETT menjadi alarm atau pengingat bagi pemerintah. Perlu upaya memberi bekal keterampilan hingga membenahi sistem pendidikan agar selaras dengan dunia kerja.
Rizky Adha Mahendra